Menurut kodratnya manuasia adalah makhluk “bernyanyi”. Sejak zaman purba hingga memasuki millinieum ketiga ini manusia tetap sebagai “penyanyi”. Dan nyanyian bagi manusia merupakan ekpresi curahan hati, cetusan jiwa dan gambaran perasaan. Maka ketika seorang ibu merasa susah menidurkan buah hatinya, spontan dia menyanyikan lagu lembut penuh kasih sayang untuk menidurkannya.
Ketika seorang senang senang maka nyanyian gembira menjadi judul lagu yang dilantunkan. Begitu pula ketika seseorang memerlukan dorongan semangat dalam perjuangan, maka lagu-lagu mars heroic yang bernuansa perjuangan di kobarkan. Anak-anak muda yang penuh dinamika, gairah hidupnya meledak-ledak, maka lagu-lagu yang beraliran rock yang keras menggelegar yang pilihannya. Tak terkecuali dengan seorang umat hamba Tuhan yang hendak mengekspresikan rasa rindu kepada-Nya akan memilih lagu-lagu rohani sebagai media bhaktinya.
Pendeknya, lagu atau nyanyian dengan tema dan nuansa apapun tetap akan memberi pengaruh terhadap si penyanyi dan juga yang mendengarkannya. Seorang ibu yang sedang melantunkan lagu pengantar tidur anak, bukan hanya sang anak yang bisa tidur, si ibu pun tidak jarang ikut ketiduran. Ketika menonton pertunjukan musik dangdut, tidak hanya si penyanyinya yang bergoyang, penonton dan pendengar pun terbius untuk ikut-ikutan bergoyang. Mendengarkan lagu-lagu rock apalagi, tidak jarang membuat pendengarnya harus berjingkrak-jingkrak mengikuti irama beraliran keras tersebut. Lain lagi bagi kaum berumur yang lebih senang dengan lagu-lagu berirama lembut seperti keroncong dan juga tembang-tembang kenangan untuk bernostalgia.
Begitulah, lagu atau nyanyian dapat memberi pengaruh yang luar biasa bagi yang melagukannya dan juga bagi yang mendengarkannya. Dan apabila lagu dan nyanyian itu berhubungan dengan tema-tema rohani atau bernuansa religius maka perlahan tetapi pasti jika dilakukan terus berulang-ulang akan dapat menumbuh kembangkan rasa kedekatan kepada-Nya yang berarti juga akan dapat meningkatkan kadar rohani dan spiritualnya. Bagi agama Hindu, kitab suci Weda bagian Sama Weda merupakan kumpulan dari lagu-lagu atau nyanyian pujian dan pujaan kepada Tuhan.
Di kalangan masyarakat Hindu (Bali) melantungkan kidung atau kekawin dalam aktivitas ritualnya merupakan media untuk menciptakan suasana religius baik suasana upacaranya maupun suasana batinnya. Di dalam istilah sansekertanya sebutan untuk menyanyikan lagu atau kidung suci ini disebut kirtanam atau bhajan. Apa pun istilahnya termasuk versi mana pun lagu yang dikumandangkan (Bali atau India) tetap memiliki nilai dan makna yang sama, asalkan dilakukan dengan penuh bhakti. Dan vibrasi atau getaran sukma lagu dilantunkan berulang-ulang itu diyakini akan dapat semakin mendekatkan kita pada-Nya yang berarti pula Tuhan akan selalu dekat (memberi perlindungan) kepada kita. Dan itu bisa dilakukan di mana saja, kapan saja dan tentunya dilakukan dengan penuh rasa bhakti.
Pengaruh Lagu Saat Memuja Tuhan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment