E-mail : pasek.trunyan@gmail.com
=

Hari Suci berdasarkan Pawukon (Bag. 2)

11. Hari Soma Pon Wuku Dunggulan, disebut juga hari Penyajaan.

Pada hari ini biasanya, dalam praktik kehidupan sehari-hari para umat membuat jajan untuk persiapan yang akan dipersiapkan pada hari Galungan. Jajan yang dibuat beraneka ragam macam warna, jenis dan nama.

Umat hendaknya melaksanakan persembahyangan, memohon kehadapannya agar dapat lebih sungguh-sungguh meningkatkan pengendalian dan kesucian diri sehingga berhasil memenangkan kebenaran pada setiap langkah.

12. Hari Anggara Wage Wuku Dungulan, disebut Hari Penampahan Galungan.

Aktivitas yang lebih menonjol pada hari ini adalah acara memotong hewan (Nampah), dilanjutkan dengan mengolah daging yang diperoleh dari tempat memotong hewan. Olahan yang dibuat untuk perayaan Galungan.


13. Hari Budha Kliwon Wuku Dungulan, disebut Hari Raya Galungan.

Hari ini merupakan hari pujawali dan Payogan Sang Hyang Dharma. Umat Hindu melakukan persembahyangan di tempat-tempat suci (Pura Kahyangan Jagat/Desa, Kawitan, Padharman, Merajan/Sanggah) dan yang lainnya menurut keyakinan masing-masing. Semua tempat diupacarakan termasuk peralatan rumah tangga.

14. Hari Redite Wage Wuku Kuningan, disebut Hari Ulihan.

Pada hari ini diyakini oleh umat Hindu, bahwa para Dewa dan Roh suci Leluhur kembali ke PayoganNya masing-masing. Umat Hindu biasanya melaksanakan persembahyangan kehadapannya karena Beliau telah menganugerahkan umur panjang kepada kita sekalian. Pemujaan dan persembahyangan pada hari ini bertujuan untuk menyampaikan rasa hormat dan bhakti serta terima kasih.

15. Hari Soma Kliwon Wuku Kuningan, Hari Pemacekan Agung.

Pada hari ini umat melaksanakan persembahyangan kepada Bhuta Galungan agar Beliau kembali dan tidak menggoda umat manusia. Tujuannya adalah menyomyakan Sang Bhuta Galungan beserta kekuatan-kekuatanya. Upacara ini biasanya dilaksanakan pada wuktu Sandhikala (sore) hari.

16. Hari Budha Pahing Wuku Kuningan.

Hari ini merupakan pujawali Ida Bhatara Wisnu. Umat hendaknya melaksanakan persembahyangan ditempat-tempat suci, guna memohon anugrahNya berupa kesejahteraan Alam Semesta beserta isinya.

17. Hari Sukra Wage Wuku Kuningan disebut Penampahan Kuningan.

Pada hari ini umat Hindu melaksanakan berbagai aktivitas dalam rangka mempersiapkan diri untuk menyambut hari Kuningan. Persiapan yang dimaksud adalah persiapan rohani, dengan melaksanakan pengendalian diri agar pikiran terlepas dari pengaruh-pengaruh yang kotor.

18. Hari Saniscara Kliwon Wuku Kuningan, disebut Hari Raya Kuningan, atau "Tumpek Kuningan".

Umat Hindu meyakini bahwa pada hari ini adalah kembali turunnya para Dewa diiringi oleh para Leluhur, untuk menyaksikan persembahyangan umatnya.

19.
Hari Budha Kliwon Wuku Pahang, disebut Hari Budha Kliwon Pengatwaka.

Hari ini rangkaian terakhir dari pada perayaan Galungan dalam kurun waktu enam bulan. Pada hari ini sisa upacara selama menyambut Galungan dan Kuningan, seperti : Lamak, gantung-gantungan, canang dan lainnya dibersihkan dan dibakar pada tempatnya masing-masing, selanjutnya abunya ditanam.

20. Hari Budha Wage Wuku Kelawu.

Hari ini merupakan pujawali Bhatara Rambut Sedana. Umat mengadakan persembahan kehadapan Beliau melalui pralingganya seperti emas, perak, permata dan kekayaan yang lainnya. Juga mengadakan persembahyangan ditujukan kehadapan Bhatara Rambut Sedana, untuk memohon AnugrahNya berbagai macam bentuk kemakmuran.





No comments:

Post a Comment