E-mail : pasek.trunyan@gmail.com
=

Kebaya Transparan dan Etika Berbusana

Yang namanya mode selalu mengikuti perkembangan zaman. Dan perkembangan zaman pun cenderung mengikuti selera pasar. Mungkin karena kecendrungan dunia sekarang menonjolkan transparansi (keterbukaan), maka mode pakaian/busana pun cenderung yang serba “terbuka”. Muncullah mode rok mini bahkan super mini, pakaian ketat, busana setengah dada, termasuk baju kebaya tipis tembus pandang . sebenarnya sebatas sebagai mode yang dikenakan para model di atas panggung tidaklah soal. Tetapi baru akan dipersoalkan kalau untuk ke pura dengan tujuan melakukan persembahyangan . mungkin bagi si pemakai itu bagus, indah, jika sudah mengarah pada munculnya “negative thingking” bagi para pemerhati terutama kaum jaka-teruna jelas akan membawa efek pada kesucian pikiran. Paling tidak konsentrasi menjadi terganggu, karena disuguhkan pemandangan yang mengandung “nafsu”. Dalam keadaan normal saja, masih sulit untuk konsentrasi, apalagi setelah disajikan penampolan para wanita berkebaya tembus pandang, tentu bisa membawa alam pikiran ke “dunia lain”.

Dalam bahasa orang iseng “yen sing tolih jelek asane, yen tolih jug luung asane”. Kalau sudah sampai demikian gelagatnya, maka apalah arti ke pura, kalau dalam pikiran, konsentrasinya terarah pada hal-hal yang tidak suci. Karena menurut ucap sastra, pikiran itulah yang akan mengantarkan sembah bhakti kita, artinya, jika dalam sembahyang pikiran terfokus pada Hyang Widhi, maka puja bhakti kita akan sampai pada-Nya. Lalu, kalau pikiran terpusat pada “sesuatu” yang tidak patut, maka ke sana jugalah angan kita di bawa. Jadi, dalam melakukan suatu kegiatan ke agamaan (persembahan atau persembahyangan) selain diisyaratkan ketulus-ikhlasan, tanpa pamrih juga yang teramat penting adalah kesucian pikiran yang merupakan landasan dari konsentrasi (pikiran terpusat pada-Nya).

Sikap kita menghadapi trend mode kebaya tembus pandang ini adalah mengembalikan persoalan ini kepada “Atmanasthusti” (suara hati nurani) dari si pemakai. Tentunya dengan bertanya pada diri sendiri, patutkah jenis busana tipis tembus pandang itu dikenakan ke pura? Jika menurut diri sendiri enak dan indah dipakai, tidaklah bisa mengganggu bahkan merusak konsentrasi pemedek laki lainnya? Jika jawaban dari pertanyaan itu berasal dari kejujuran suara hati nurani, maka lain waktu kita akan melihat lagi pemandangan di pura yang menampilkan para wanita berkebaya tipis tembus pandang. Diperlukan kesadaran semua umat untuk turut mensucikan pura antara lain dengan menjaga kesucian pikiran saat melakukan persembahyangan di pura.

No comments:

Post a Comment