E-mail : pasek.trunyan@gmail.com
=

Arti Panca Sradha

Agama Hindu adalah agama tertua di dunia. Agama Hindu dengan kitab sucinya Weda yang merupakan wahyu-wahyu suci dipakai pedoman dan pandangan hidup bagi umat Hindu.

Tujuan agama Hindu adalah untuk mencapai kebahagiaan rohani dan kesejahteraan jasmani. Dalam pustaka suci Weda disebutkan dengan istilah " Moksartham Jagadhita Ya Ca Iti Dharma " yang artinya, agama atau Dharma itu ialah untuk mencapai Moksa (kebahagiaan rohani) dan Jagadhita (kesejahteraan hidup lahariah).


Moksa juga sering disebut Mukti, artinya mencapai kebebasan Jiwatman atau kebahagiaan rohani langgeng. Sedangkan Jagathita sering disebut dengan istilah Bhukti, artinya mencapai kesejahteraan atau kemakmuran masyarakat dan negara yang kita nikmati secara nyata ( kebahagiaan lahiriah ).

Untuk mencapai tujuan tersebut, agama Hindu menjabarkan ajarannya menjadi tiga bagian yang sering disebut Tiga Kerangka agama Hindu, atau Tiga Kerangka Dasar agama Hindu. Adapun ketiga bagian kerangka dasar agama Hindu tersebut ialah :
1. Tattwa = Filsafat
2. Susila = Etika
3. Upacara = Ritual

Yang mana ketiga-tiganya itu merupakan tiga serangkai. Berkaitan yang satu dengan yang lainya tidak dapat dipisah-pisahkan. Ketiga-tiganya itu tidak berdiri sendri. Namun ketiganya merupakan satu-kesatuan yang tidak terpisahkan, misalnya jika filsafat agama saja diketahui tanpa melaksanakan ajaran susila dan upacara tidaklah sempurna. Demikian pula sebaliknya, jika hanya melaksanakan upacara saja tanpa filsafat dan etika.

Ketiga kerangka dasar itu ibaratnya seperti sebuah telur.
- Kuningnya adalah filsafat.
- Putihnya adalah susila agama, dan
- Kulitnya adalah upacara agama.

Kuning, putih dan kulitnya harus baik, jika salah satu dari ketiga tersebut yang rusak maka tidak sempurna. Demikian pula dengan ajaran agama Hindu akan dapat dicapai dengan melaksanakan ketiga kerangka dasar tersebut. Adapun Tattwa (filsafat) agama Hindu meliputi lima keyakinan yang disebut "Panca Sradha".

Panca Sradha berasal dari kata Panca dan Sradha. Panca artinya lima dan Sradha artinya kepercayaan. Jadi arti dari Panca Sradha adalah lima kepercayaan atau keyakinan yang dianut oleh agama Hindu.

Read More......

Hari Raya Saraswati

Hari Raya Saraswati dilaksanakan untuk memuja Sang Hyang Widhi dalam wujud Dewi Saraswati yaitu Dewanya ilmu pengetahuan. Hari raya Saraswati dilaksanakan pada hari Sabtu Umanis wuku Watugunung (enam bulan atau setiap 210 hari) sekali. Umat Hindu menghaturkan sesaji/banten Saraswati dan melakukan persembahyangan. Buku-buku ditata dengan rapi pada tempatnya kemudian kita haturkan banten Saraswati perlengkapan yang lainya.


Dengan tujuan untuk memohon berkah ilmu pengetahuan. Barang siapa yg mau belajar dengan tekun dan sungguh-sungguh maka Dewi Saraswati akan menganugerahkan kita kepandaian untuk bekal hidup di dunia ini. Dengan ilmu pengetahuan hidup kita dimudahkan karena pengetahuan itu seperti senjata yang dapat mengalahkan musuh berupa kebodohan, kemiskinan dan kemelaratan.

Ilmu pengetahuan itu dilambangkan dengan wanita cantik bertangan empat dengan memegang seperti :

1. Genitri, melambangkan bahwa ilmu pengetahuan itu tidak habis-habisnya dipelajari.

2. Keropak, melambangkan tempat penyimpanan ilmu pengetahuan.

3. Wina, melambangkan seni budaya yang agung.

4. Teratai, melambangkan ilmu pengetahuan itu sangat suci.

Disamping itu ada juga lambang-lambang yang lain seperti :

5. Wanita cantik, melambangkan ilmu pengetahuan itu sangat menarik bagi semua orang.

6. Tangan empat, melambangkan Dewi Saraswati itu melebihi dari manusia biasa.

7. Angsa, melambangkan kebijaksanaan.

8. Merak, melambangkan kewibawaan.

9. Air, melambangkan bahwa ilmu pengetahuan itu terus mengalir dan terus berkembang.

Pelaksanaan upacara Saraswati dilaksanakan pada pagi hari, karena pada siang hari Dewi Saraswati sudah kembali ke kahyangan .

Sehari setelah hari Saraswati disebut hari Banyupinaruh, pada saat ini umat melakukan penyucian diri dengan cara mandi kelaut, ke sungai atau mandi dengan "air kumkuman" (air dicampur dengam berbagai jenis bunga) setelah menyucikan diri dilanjutkan dengan sembahyang memuja Dewi Saraswati memohon anugrah berupa kaweruhan/kepandaian.

Read More......

Hari Raya Siwalatri

Hari Siwalatri diperingati setiap 1 Tahun sekali, tepatnya sehari sebelum tilem sasih kapitu (purwaning tilem kapitu) untuk memuja manifestasi Sang Hyang Widhi dalam wujud Dewa Siwa. Manusia yang diliputi oleh kegelapan, kebodohan dan ketidaksadaran (awidya) Memohon kepada Dewa Siwa agar dituntun ke jalan yang benar dan terang (widya).


Adapun brata Siwalatri yang patut kita laksanakan yaitu :
- Jagra artinya melek (begadang semalam suntuk)
- Mona artinya tidak boleh berbicara
- Upawasa artinya tidak boleh makan dan minum

Dalam pelaksanaanya boleh kita memilih salah satu brata diatas atau semuanya sekaligus, sangat disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan kita masing-masing. Hari raya Siwalatri ini erat kaitannya dengan cerita Lubdaka. Cerita ini dikarang oleh Empu Tanakung. Lubdaka adalah seorang pemburu binatang, pekerjaanya setiap hari membunuh, sehingga hidupnya Lubdaka penuh dengan dosa. Walaupun demikian pada saat meninggal Lubdaka masuk Sorga. Karena dia melaksanakan brata Siwalatri dengan baik.

Read More......

Hari Suci Yang Berdasarkan Pertemuan Sapta Wara Dengan Panca Wara

1. Hari Anggara Kliwon, disebut Anggara kasih.
Hari Anggara kasih adalah merupakan payogan Bhatara Rudra. Beliau beryoga untuk menghilangkan segala kotoran yang menodai Alam Semesta. Para umat Hindu juga diharapkan untuk melaksanakan yoga, dalam usaha untuk menetralisir kekuatan-kekuatan kotor yang mempengaruhi tercemarnya kesucian jasmani dan rohani manusia.


2. Hari Budha Kliwon.
Hari ini adalah merupakan hari penyucian Sang Hyang Bayu. Pemujaan ditunjukan kepada Sang Hyang Nirmala Jati. Tujuannya adalah memohon keselamatan Tri Mandala (Tri Bhuana).

3. Hari Budha Wage, atau disebut juga Buda cemeng.
Hari ini adalah payongan Bhatari Manik Galih. Pemujaan ditujukan kehadapan Ida Sang Hyang Ongkara Amrtha dengan tujuan memohon sumber kehidupan di dunia ini.

4. Hari Saniscara Kliwon.
Hari ini adalah merupakan payongan Ida Sang Hyang Maha Wisesa. Hari ini sering disebut Tumpek dan namanya disesuaikan dengan nama wuku. Persembahan ditujukan kepada Sang Hyang Parameswara.

Read More......

Arti Yadnya

1. Menghormati, memuja, menjungjung dengan dasar tulus ikhlas.

2. Berbuat kebajikan untuk yang dihormati, dipuja, dijungjung, dengan ikhlas hati mengorbankan segala-galanya.


3. Mengorbankan dengan dasar tulus ikhlas.

Jadi dapat disimpulkan yadnya itu korban suci yang berdasarkan ke ikhlasan dan kasih sayang.

Read More......

Dasa Sila

Pura Dalem Tajun
Dasa Sila artinya sepuluh macam perbuatan yang baik dan mulia yang perlu diikuti dan dilaksanakan oleh umat Hindu, meliputi :

1. Ahimsa atau tidak membunuh atau menyakiti.

2. Brahmacari atau dapat mengendalikan nafsu birahi.

3. Satya atau setia kepada janji, jujur, tulus, terus terang.

4. Awyawahara atau melakukan usaha dengan tulus ikhlas.

5. Akrodha atau tidak marah / tidak mudah marah.

6. Asteniya atau Asteya artinya tidakmencuri, tidak mengambil barang orang lain.

7. Guru Susrusa atau hormat kepada guru.

8. Sauca atau selalu memelihara kesucian diri lahir batin.

9. Aharalagawa atau mengatur jenis makanan yang sederhana.

10. Apramada atau taat mempelajari dan mengamalkan ajaran Weda, takwa dan tidak sombong.

Dasa Sila ini merupakan gabungan antara unsure Panca Yama Brata dan Panca Niyama Brata.

Bhatara Hyang Guru

Bhatara Hyang Guru

Kalender Bali

Kula Gotra Pasek Trunyan, Desa Tamblang

Indik Titiang

My photo
Om Swatyastu Sewai-wai kaukine Chitak, Tiang Saking Desa Tamblang-(Kaja Kauh) Pimpasan, Kec. Kubutambahan, Kab. Buleleng, Singaraja-Bali, Indonesia. Matur Suksma Om Santi, Santi, Santi, Om

Translate

=