E-mail : pasek.trunyan@gmail.com
=

Keberuntungan melalui kebaikan

Oleh : Gede Prama

“ Dalam pikiran, kata-kata, dan perbuatan yang bergerak seimbang menciptakan keberuntungan, ia sering di respons dengan anggukan kepala oleh kehidupan “

Menciptakan dan mengelola keberuntungan adalah tema hidup begitu ganyak orang. Dari bersekolah belasan tahun, bekerja puluhan tahun, berdoa seumur hidup, sampai dengan menata rumah sesuai dengan dalil-dalil feng shui. Semuanya bermuara pada yang satu: keberuntungan hidup! Dan ternyata, kendati waktu yang dialokasikan sangat panjang, materi yang dihabiskan tidak sedikit, bahkan doa pun sudah diucapkan dalam jumblah tidak terhingga, namun yang bisa meraih keberuntungan ternyata jumblahnya amat terbatas.

Cobaan datang ke pinggir jalan yang ramai, Tanya orang-orang yang lewat tentang berapa puas mereka tentang hidupnya, perhatikan ekspresi wajahnya. Hitung berapa kali meraka tersenyum penuh rasa syukur setiap harinya. Dan seorang sahabat yang pernah melakukan semua ini secara serius, berbisik pelan, “Kebanyakan orang merasa kurang beruntung!” Dan pengakuan seperti ini tidak saja datang dari pengemis yang berpenampilan kumuh, tetapi juga dari manusia-manusia yang berdasi sekaligus mengendarai mobil mentereng.

Bagi pemula-pemula kehidupan yang masih memendam banyak keheranan akan kekayaan materi, tentu ada yang tidak mendapat dan lalu bertanya, “berdasi dan bermobil mentereng namun merasa kurang beruntung? Demikian juga yang merasa hidup senantiasa di bawah lebih heran lagi, sesudah demikian kaya masih juga menyebut diri kurang beruntung?” Ah, begitulah manusia, belum percaya kalau belum mengalaminya sendiri.

Salah seorang pejalan kaki kehidupan yang berjalan cukup jauh tidak saja didunia materi, namun juga di dunia non materi bernama Lillian Too. Menapak karir di dunia bisnis yang bergemilang uang sampai ke tingkat yang amat tinggi. Namun setelah berjalan demikian jauh, sampai dalam urgensi untuk mengembangkan inner feng shui, yakni keberuntungan di dalam diri.

Belum apa-apa Lillian Too sudah memulai dengan kalimat indah di bagian paling awal dari bukunya: “ Feng shui is an art and science that teaches us how to live in harmony with the earth.” Keberuntungan adalah seni sekaligus ilmu hidup penuh harmony bersama Ibu pertiwi. Terdengar indah, karena belum apa-apa sudah mulai dengan kata hidup penuh harmoni. Tentu saja sangat berbeda dengan kosep keberuntungan Barat yang bermula dari persaingan, perbaikan, dan semua hal yang didorong untuk senantiasa serba ‘lebih’.

Tidak mentang-mentang lahir dan tumbuh di Timur kemudian menyebut semua yang datang dari barat sebagai tidak tepat, sekali lagi bukan. Cumin kehidupan Lilian Too seperti sedang terbentur pelan, “Setelah sejumblah lautan materi didalui, setelah sejumblah gelimang uang dilampui, ada yang lebih berguna semuanya: ‘ hidup penuh harmoni’. “Ah, tidak semua orang bisa mengerti penjelasan seperti ini. Seperti anak kecil yang diberitahu ‘jangan memegang api,’tapi toh, memegang juga.

Dalam terang cahaya seperti ini, tidak semua orang cocok dengan keharmonian, dengan keselarasan. Namun, tatkala batas-batas keheranan akan materi mulai melampui, embusan-embusan angin harmoni terasa demikian sejuknya. Bill Gates adalah contoh lain. Setelah berada duduk lama dalam tangga salah satu manusia terkaya di dunia karena membangun dan memiliki Microssoft, kemudian ia harus back to basic berupa menyalurkan beasiswa, memikirkan anak terlantar. Bisa saja ada orang menyebutnya upaya menutupi wajah kapitalitas yang buruk, namun penampilan Bill Gates yang tidak pernah berdasi, mobil dan pesawat yang ia tumpangi bisa-biasa saja, serta penampilan luar lainnya yang serba sederhana seperti bertutur hal yang sama: harmoni. Seorang sahabat yang pernah menjadi Country manager Microsoft Indonesia bahkan teramat kagum dengan kesederhanaan hidup seorang Bill Gates. Bob Sadino adalah seorang sahabat sekaligus guru dekat. Dari zaman yang teramat dulu, penampilan luarnya tidak berubah: celana pendek dan baju yang lengannya dipotong tanpa di jahit. Demikian sederhananya, sampai-sampai mengirim dan membalas SMS pun tidak bisa.

Dengan tidak bermaksud menyebut kehidupan lain jelek apalagi buruk, ternyata kehidupan yang dibimbing kesederhanaan rupanya indah sekaligus menyejukkan. Dan apa yang disebut Lillian Too dengan Inner Feng Shui terkait erat dengan mankind luck. Keberuntungan yang tercipta melalui tiga mesin pencipta besar: pikiran, kata-kata, dan perbuatan. Dalam pikiran, kata-kata, dan perbuatan yang bergerak seimbang menciptakan keberuntungan, ia sering direspons dengan anggukan kepala oleh kehidupan. Dan karena keberuntungan terkait erat dengan kualitas interaksi kita bersama orang lain, tentu mudah dipahami kalau manusia-manusia yang pikirannya baik, perbuatannya baik mudah sekali mendapat keberuntungan.

Bukan karena selalu bergelimbang uang, bukan karena selalu memegang piala, bukan karena selalu dupuja, sekali lagi bukan. Namun dalam setiap hidup yang pikiran, kata-kata, dan tindakan baik, mudah sekali muncul keharmonian yang amat menyejukkan. Coba perhatikan salah satu ringkasan Lillian Too tentang Inner feng shui: “Lets look at the state of your luck. You can make your self feel lucky by thinking of all the good things that happen in your life.” Perhatikan hidup anda. Dan anda bisa membuat hidup penuh keberuntungan hanya dengan melihat segi-segi baik dari apa-apa yang telah terjadi. Dalam terang seperti ini, adakah keberuntungan yang lebih mengagumkan dari kehidupan yang serba baik?

No comments:

Post a Comment