Sad Mitra mempunyai makna yang berlawanan dengan Sad Ripu. Kalau Sad Ripu merupakan enam perbuatan buruk, maka Sad Mitra adalah enam tata laku yang baik dengan unsure yang sama dengan Sad Ripu, tetapi dalam pengertian yang positif sebagai berikut :
1. Kama atau cinta akan kebenaran, kejujuran dan keadilan. Kama dalam pengertiannya yang negative berarti nafsu atau keinginan. Keinginan atau nafsu itu harus dikendalikan. Tetapi dalam pengertian yang positif, kama diartikan sebagai nafsu atau keinginan besar sekali untuk melaksanakan ajaran dharma atau ajaran tentang kebenaran, kejujuran dan keadilan. Dalam hal ini orang yang bersangkutan sangat ingin sekali mengikuti dan melaksanakan ajaran dharma, ajaran yang baik dan dibenarkan oleh agama.
2. Loba arti sesungguhnya dalam pengertian yang negative adalah rakus. Tetapi dalam pengertiannya yang positif orang yang “loba” ini tidak pernah merasa puas dalam ilmu pengetahuan yang dipelajarinya. Semakin banyak yang dipelajari, ia merasa bodoh saja. Karena itu ia selalu berusaha keras untuk belajar mengejar berbagai ilmu dengan maksud untuk dapat diamalkan sebagai pengabdian kepada masyarakat, Negara dan agama.
3. Mada dalam pengertian yang negative berarti mabuk atau lupa daratan. Tetapi dalam pengertian yang positif, orang yang Mada ini bukan mabuk terhadap hal-hal yang dapat menyusahkan orang lain atau dirinya sendiri, tetapi justru sebaliknya, ia mabuk untuk mengabdikan dirinya kepada Tuhan dan berbagai masalah Ketuhanan. Karena itu orang ini rajin mempelajari buku tentang ketuhanan dan tentang hal-hal yang berbau spiritual.
4. Kroda atau marah dan benci kepada diri sendiri karena kelalaian dan kebodohannya. Orang yang kroda ini benar-benar marah dengan dirinya sendiri, dengan sifat-sifatnya yang bodoh. Ia selalu berusaha untuk melakukan introspeksi dan koreksi diri guna mencari dimana letak kekurangannya, sehingga dapat menemukan dan memperbaiki kekurangannya.
5. Moha atau bingung karena tidak mencapai kebahagiaan dan karena itu selalu berusaha mengejarnya. Orang yang Moha ini bingung, mengapa orang lain bisa berbahagia, sedangkan dia tidak. Dia berusaha mencari dan menemukan dimana letak kekurangannya. Ia selalu berusaha untuk memenuhi dengan mengejar kekurang berhasilannya dalam hidup ini. Orang ini selalu berusaha agar bisa menyamai kebahagiaan dan keberasilan orang lain.
6. Matsarya atau iri hati karena tidak berhasil atau tidak sukses dalam kehidupannya seperti orang lain dan karena itu selalu berupaya untuk mencapainya. Orang ini merasa sudah cukup banyak berusaha agar bisa berhasil dalam kehidupannya seperti halnya orang lain. Tetapi ternyata belum berhasil. Karena itu ia seolah-olah merasa iri hati, mengapa orang lain bisa sedangkan dia sendiri tidak. Karena itu ia berusaha terus, tanpa kenal lelah untuk mengejarnya.
Sad Mitra
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment